“Sekolah terakreditasi A belum tentu sekolah mahal. Tapi sekolah yang tidak terakreditasi, sudah pasti bukan pilihan ideal.”
Kutipan ini pernah saya dengar dari seorang kepala sekolah saat saya melakukan liputan di daerah. Kalimat sederhana ini menyadarkan saya bahwa akreditasi bukan sekadar formalitas atau label administratif—ia adalah cermin kualitas pendidikan.
Tapi sayangnya, banyak orang tua dan siswa masih belum memahami apa sebenarnya arti akreditasi, siapa yang menilai, dan mengapa itu penting. Maka artikel ini hadir untuk membongkar makna di balik akreditasi sekolah secara tuntas dan terpercaya.
Apa Itu Akreditasi Sekolah?
Secara sederhana, akreditasi adalah proses penilaian terhadap mutu dan kelayakan suatu sekolah oleh lembaga resmi pemerintah. Di Indonesia, proses ini dilakukan oleh:
-
BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah) untuk tingkat dasar dan menengah
-
BAN-PT untuk perguruan tinggi
Penilaian dilakukan berdasarkan sejumlah standar yang meliputi:
-
Kurikulum dan proses pembelajaran
-
Sarana dan prasarana
-
Kompetensi guru dan tenaga kependidikan
-
Manajemen sekolah
-
Kinerja siswa
-
Lingkungan dan budaya sekolah
Hasil akhirnya berupa predikat akreditasi: A (unggul), B (baik), C (cukup), atau Tidak Terakreditasi.
Kenapa Akreditasi Itu Penting?
Akreditasi tidak hanya penting untuk sekolah, tapi juga untuk:
-
Orang tua: sebagai acuan memilih sekolah yang benar-benar berkualitas
-
Siswa: terutama jika ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (beberapa SMA/Universitas hanya menerima dari sekolah terakreditasi)
-
Pemerintah: untuk pemetaan pendidikan nasional dan pemberian bantuan
-
Sekolah itu sendiri: sebagai refleksi diri dan dorongan perbaikan berkelanjutan
Sebuah sekolah yang serius mengurus akreditasi menunjukkan komitmennya terhadap mutu pendidikan, transparansi, dan akuntabilitas.
Akreditasi = Kepercayaan Publik
Saya pernah mengunjungi Arti Akreditasi Sekolah dua sekolah dasar dengan jumlah siswa hampir sama. Bedanya? Yang satu terakreditasi A, yang satu belum terakreditasi. Hasilnya jelas: sekolah dengan akreditasi menarik lebih banyak minat, mudah menjalin kerja sama, dan lebih dipercaya dalam program bantuan pendidikan dari swasta maupun pemerintah.
Ini membuktikan bahwa akreditasi bukan sekadar label, tapi aset reputasi yang bernilai tinggi dalam jangka panjang.
Apa Bedanya Sekolah A dan B?
Akreditasi A berarti:
-
Proses pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa
-
Guru berkualifikasi dan berkompetensi
-
Infrastruktur memadai (perpustakaan, lab, toilet, ruang UKS, dll.)
-
Sistem manajemen tertib dan inovatif
Sementara akreditasi B masih menunjukkan kualitas baik, namun dengan beberapa area yang perlu di tingkatkan. Nilai ini diberikan berdasarkan skor akhir dari hasil visitasi dan verifikasi dokumen.
Akhir Kata
Memahami arti akreditasi sekolah bukan hanya tugas kepala sekolah atau dinas pendidikan. Sebagai masyarakat, kita juga harus sadar bahwa akreditasi mencerminkan wajah pendidikan kita. Ia bukan label statis, tapi proses yang hidup—yang mendorong sekolah untuk terus belajar, berbenah, dan berkembang.
Karena sekolah yang terakreditasi baik bukan hanya mengajarkan pelajaran, tapi juga memberi kepastian masa depan.